Aku akan membuktikan, menjadi bintang yang bersinar untuk alam ini di kala gelap malam hinggap. Aku akan memacu diri agar terus bersinar. Aku akan berusaha selalu membahagiankanmu, karena surgaku ada di telapak kakimu. Bahagia selalu di surga, ya, Cinta pertamaku. Aku merindumu. Dan akan kutemui dalam do’a-do’aku.
Dalam waktu dan juga jarak yang membentang, ternyata rangkaian kata semakin berjajar untuk dituliskan. Ternyata, faktor utamanya ialah rasa kerinduan yang terus membuncah dan mengalami kenaikan. Do’a dan harapan terus terpanjat setiap hari untuk orang yang sudah aku anggap menjadi bagian penting dari hidupku.
Seringkali jarak menjadi suatu hal yang sangat menyakitkan. Terkhusus bagi mereka seorang pecinta sejati. Hanya rangkaian kata yang bisa mewakili. Namun, kehadirannya juga membawa suatu misi besar. Misi dalam menguji kesabaran maupun komitmen dari objek yang tengah dilandanya. Lantas, salahkah menumbuhkan rasa? Bagaimana bisa bentangan jarak mengantarkan pada jalan cita? Temukan jawabannya dalam rangkaian kisah dalam buku “Rangkaian Kata dalam Bentang Jarak” ini!